Assalamualaikum Saudara dan Saudari ku...

Salam sejahtera untuk kita semua....
Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah S.W.T.....Amin

Kamis, 10 Mei 2012

KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTRAAN

 

MAKALAH

ILMU BUDAYA DASAR ( I B D )
TENTANG
KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTRAAN

Disusun Oleh :

HAMISAH ( 017 )
JUNARI ( 026 )
M. YUSUF ( 031 )


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( S T K I P)
YAPIS DOMPU 2012

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan kekuatan serta kesempatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah yang berjudul “KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN” ini.
Ada beberapa bentuk sastra yang dapat dikaitkan dengan Ilmu Budaya Dasar antara lain adalah seperti Drama, Prosa dan Puisi. Namun ketiga hal tersebut memiliki peranan tersendiri dalam hubungan.
Tidak lupa kami khaturkan ucapan trima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen pengampu kami yang selalu mengajar dan membimbing kami serta teman-teman yang setia memotivasi dan mendorong kami hingga penyusunan makalah ini selsesai.
Kami menyadari, bahwa didalam isi makalah ini, masih terdapat banyak kekuarngan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik maupun saran dari teman-teman maupun bagi para pembaca makalah ini nantinya.
Demikian uraian singkat dari kami, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, khusunya yang membaca makalah ini.

Dompu,13 April 2012



Kelompok penyusun,


BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang

Ilmu Budaya Dasar yang semula dinamakan basic humanities, berasal dari bahasa  inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus, yang berarti  manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan  menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus. Hampir  disetiap zaman, seni termasuk sastra yang memegang peranan yang penting dalam humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekpresi nilai nilai kemanusiaan, dan  bukan formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya tidak normatif. Karena tidak nomatif nilai-nilai yang disampaikannya, maka lebih fleksibel baik isi maupun cara penyampaiannya.
Ada beberapa bentuk sastra antara lain adalah Drama, Prosa dan Puisi. Ketiga hal tersebut punya peranan sendiri-sendiri jika dikaitkan dengan Ilmu Budaya Dasar.

B.           RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka dalam makalah ini akan dibahas tentang :
1.      Bagiamanakah pendekatan IBD dalam Kesusastraan ?
2.      Bagaimana IBD yang dihubungkan dengan Prosa?
3.      Apa saja nilai-nilai  yang terkandung dalam Prosa Fiksi?
4.      Bagaimana IBD yang dihubungkan dengan Puisi?
5.      Bagaimana IBD yang dihubungkan dengan Drama?


BAB II
PEMBAHASAN

A.          PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Ilmu Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang ada dalam keseharian dan budaya bangsa. Ada istilah Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi, berbudaya, dan halus. Hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajar, karna kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam bermasyarakat. Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan.
Contohnya saja dalam bidang kesenian, seni adalah suatu ekspresi dari jiwa manusia. Segala kebebasan hasil karya dari manusia bebas dituangkan dalam ekspresi seni. Seni lebih berbicara banyak dalam kebudayaan, bahkan budaya dapat menggambarkan ciri dari suatu bangsa yang bermartabat.

B.           ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prosa  fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kiasan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru yaitu :
1.      Prosa Lama
a.      Dongeng
Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh di zaman dahulu. Dongeng berfungsi menyampaikan ajaran moral dan juga menghibur. Dongeng juga termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional adalah  cerita yang disampaikan secara turun temurun. Suatu cerita tradisional dapat disebarkan secara luas keberbagai tempat. Kemudian, cerita itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
b.      Hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan  sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.
c.       Sejarah
Sejarah dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).
d.      Epos
Epos yaitu cerita pahlawan. Menceritakan pahlawan ideal yang menjadi cermin bagi suatu bangsa.
e.       Cerita Pelipur Lara 
Sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra lisan. Cerita jenis ini bersifat perintang waktu dan menghibur belaka. Kebanyakan menceritakan tentang  kegagahan dan kehebatan seorang ksatria tampan yang harus menempuh seribu satu masalah dalam usahanya merebut putri cantik jelita yang akan dipersunting. (Ha mpir sama dengan hikayat) 
2.      Prosa Baru
a.      Cerita pendek
Cerpen  adalah cerita yang ditulis pendek. Tetapi seberapakah pendeknya? Bukankah panjang atau pendek itu relative? Oleh karena itu, dibuat patokan yang  sudah umum berlaku. Sebagai patokan atau pedoman umum, ceroen terdiri dari 2000 kata sampai dengan10.000 kata.
b.      Roman/novel
Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas  pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
c.       Biografi
Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan (non-fiction/kisah nyata). Sebuah biografi lebih  kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir atau mati dan data-data pekerjaan  seseorang, tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi.
d.      Kisah
Kata kisah berasal dari bahasa arab yang bentuk jamaknya yaitu qhisah yang artinya kisah, berita, keadaan, atau mengulang kembali masa lalu.
e.       Outobiografi
Autobiografi merupakan karangan yang ditulis oleh murid sendiri tentang riwayat hidupnya sampai saat sekarang (WS. Winkel, 1985).

C.          NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Yang dimaksud dengan nilai disini adalah persepsi dan pengertian yang diperoleh  pembaca lewat sastra (prosa fiksi). Hendaknya disadari bahwa tidak semua pembaca  dapat memperoleh persepsi dan pengertian tersebut. Hal ini hanya dapat diperoleh  pembaca, apabila sastra tersebut menyentuh dirinya. Serta nilai tersebut tidak akan disentuh otomatis dari membaca dan hanya pembaca yang berhasil saja yang mendapat pengalaman sastra dan dapat merebut nilai-nilai dalam sastra. Ada pun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman bagaimana mengalaminya sendiri peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi, jika kita memerlukan suatu fakta, maka kita dapat membuka buku. Tetapi jika kita menginginkan wawasan yang berbeda dari apa yang ada didalam fakta,  maka kita harus memilih sastra.
3.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi yang merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari wawasan budaya bangsa.
4.      Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
Didalam prosa fiksi terdapat semacam adanya kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasan tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia.

D.          ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra serta apresiasinya yang murni. Puisi  dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra sendiri bagian dari kesenian, dan kesenian merupakan cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan dalam kata-katanya.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian dalam puisi disebut “Pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu. Puisi dapat memberikan kepada mahasiswa kesadaran yang penting untuk dapat melihat tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2.      Puisi dan kenisyfan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati dan fikiran, baik orang lain maupun diri sendiri. Hal ini sangat dimungkinkan oleh puisi itu sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang, yang bisa mengenal topeng yang dipakai orang dalam kehidupan nyata dan berbagai peranan yang diperankan orang dalam menampilkan diri di dunia dan lingkungan masyarakat.
3.      Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan menusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dalam isu dan problema sosial.

4.      Puisi dan nilai-nilai
Dengan memberikan dan pengarahan yang tepat dalam proses membaca dan mendiskusikan puisi, mahasiswa akan menjumpai nilai-nilai yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya. Ia akan membaca tentang manusia laki-laki dan perempuan yang mungkin telah mengambil sikap tertentu tentang moral dan etika yang menjadi pilihannya.

E.           ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN DRAMA
Drama sebagai karya pentas melibatkan unsur-unsur teater antara lain :
v     Dekorasi Pentas
v     Komposisi Pentas baik yang berkenaan dengan bahan bergerak maupun bahan statis
v     Tata Pakaian
v     Tata Rias
v     Tata Sinar 
v     Tata Bunyi atau latar belakang bunyi

Jika kita mengingat materi perkuliahan Ilmu Budaya Dasar bukan hanya drama, dan dengan pertimbangan bidang-bidang lain juga harus mendapatkan penanganan yang memadai, maka teater sebagai materi perkuliahan untuk sementara waktu dihindarkan. Hendaknya disadari bahwa naskah drama sebenarnya tidak bisa dipandang sebagai hasil karya seni yang lengkap. Ini disebabkan adanya aspek teatrikal yang harus dipenuhi. (Mustofa, 1986)


BAB III
PENUTUP

A.          KESIMPULAN
Dalam mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar prosa, puisi dan drama punya peran tersendiri. Melalui prosa, puisi dan drama mahasiswa diharapkan mampu memahami segala isi yang terkandung didalamnya yang syarat dengan unsur-unsur kehidupan manusia baik pribadi maupun sosial.
Ilmu Budaya Dasar juga tidak hanya mencakup hal kebudayaan saja, akan tetapi dalam kebudayaan kesusastraan juga termasuk dalam kebudayaan indonesia. Karena Indonesia mempunyai banyak propinsi sehingga bahasa yang mereka gunakan beragam pula, Contoh : Bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa  madura, bahasa banjar dan masih banyak yang lainnya.
Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan.

B.           SARAN
Sebagai mahasiswa harus mempunyai nilai-nilai seni dalam hidup di masyarakat. Petani, pelukis, pengajar, kyai atau apapun harus mempunyai seni karena semua hal  yang disebutkan tersebut tidak akan membuahkan hasil yang maksimal tanpa seni, seni yang dimaksud adalah seni dalam menjalankan hidup.


DAFTAR PUSTAKA


Mustofa, habib, dkk. 1986. Ilmu Budaya Dasar. Surabaya : PT Usaha Nasional

Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji
Penerbit Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan tinggalkan Blog ini sebelum anda memberikan komentar...!!!