MAKALAH
ILMU
BUDAYA DASAR ( I B D )
TENTANG
KONSEPSI
IBD DALAM KESUSASTRAAN
Disusun
Oleh :
HAMISAH ( 017 )
JUNARI ( 026 )
M. YUSUF ( 031 )
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( S T K I
P)
YAPIS
DOMPU 2012
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan
atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan kekuatan serta kesempatan
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah yang
berjudul “KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN” ini.
Ada
beberapa bentuk sastra yang dapat dikaitkan dengan Ilmu Budaya Dasar antara
lain adalah seperti Drama, Prosa dan Puisi. Namun ketiga hal tersebut memiliki
peranan tersendiri dalam hubungan.
Tidak
lupa kami khaturkan ucapan trima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen
pengampu kami yang selalu mengajar dan membimbing kami serta teman-teman yang
setia memotivasi dan mendorong kami hingga penyusunan makalah ini selsesai.
Kami
menyadari, bahwa didalam isi makalah ini, masih terdapat banyak kekuarngan dan
kelemahannya. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun makalah ini sangat
mengharapkan kritik maupun saran dari teman-teman maupun bagi para pembaca
makalah ini nantinya.
Demikian
uraian singkat dari kami, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, khusunya
yang membaca makalah ini.
Dompu,13
April 2012
Kelompok
penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu Budaya Dasar yang semula
dinamakan basic humanities, berasal dari bahasa inggris the
humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan
mempelajari the humanities orang akan
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities
berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus. Hampir disetiap zaman, seni termasuk sastra yang
memegang peranan yang penting dalam humanities. Ini terjadi karena seni
merupakan ekpresi nilai nilai kemanusiaan, dan
bukan formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti dalam filsafat atau
agama. Dibanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa,
seni memegang peranan penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang
disampaikannya tidak normatif. Karena tidak nomatif nilai-nilai yang
disampaikannya, maka lebih fleksibel baik isi maupun cara penyampaiannya.
Ada beberapa bentuk sastra antara
lain adalah Drama, Prosa dan Puisi. Ketiga hal tersebut punya peranan
sendiri-sendiri jika dikaitkan dengan Ilmu Budaya Dasar.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka
dalam makalah ini akan dibahas tentang :
1.
Bagiamanakah pendekatan IBD dalam Kesusastraan ?
2.
Bagaimana IBD yang dihubungkan dengan Prosa?
3.
Apa saja nilai-nilai
yang terkandung dalam Prosa Fiksi?
4.
Bagaimana IBD yang dihubungkan dengan Puisi?
5. Bagaimana IBD
yang dihubungkan dengan Drama?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Ilmu Budaya Dasar
pada kali ini berkaitan dengan budaya yang ada dalam keseharian dan budaya
bangsa. Ada istilah Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi,
berbudaya, dan halus. Hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajar, karna
kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam bermasyarakat. Istilah
Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat,
teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat,
dsb. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan.
Contohnya saja
dalam bidang kesenian, seni adalah suatu ekspresi dari jiwa manusia. Segala
kebebasan hasil karya dari manusia bebas dituangkan dalam ekspresi seni. Seni
lebih berbicara banyak dalam kebudayaan, bahkan budaya dapat menggambarkan ciri
dari suatu bangsa yang bermartabat.
B.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN
DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya.
Kadang-kadang disebut narrative fiction, prosa
fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi
sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk
cerita atau prosa kiasan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur
yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya
dipakai untuk roman, atau novel atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita
mengenal jenis prosa lama dan prosa baru yaitu :
1.
Prosa Lama
a. Dongeng
Dongeng adalah cerita sederhana yang
tidak benar-benar terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh di zaman dahulu.
Dongeng berfungsi menyampaikan ajaran moral dan juga menghibur. Dongeng juga termasuk
cerita tradisional. Cerita
tradisional adalah cerita yang
disampaikan secara turun temurun. Suatu cerita tradisional dapat disebarkan
secara luas keberbagai tempat. Kemudian, cerita itu disesuaikan dengan kondisi
daerah setempat.
b. Hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama
Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat
rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara,
pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.
c. Sejarah
Sejarah dalam bahasa Indonesia dapat
berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal
usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).
d.
Epos
Epos yaitu
cerita pahlawan. Menceritakan pahlawan ideal yang menjadi cermin bagi suatu
bangsa.
e. Cerita Pelipur
Lara
Sejenis sastra rakyat yang pada
mulanya berbentuk sastra lisan. Cerita jenis ini bersifat perintang waktu dan
menghibur belaka. Kebanyakan menceritakan tentang kegagahan dan kehebatan seorang ksatria
tampan yang harus menempuh seribu satu masalah dalam usahanya merebut putri
cantik jelita yang akan dipersunting. (Ha mpir sama dengan hikayat)
2.
Prosa Baru
a. Cerita pendek
Cerpen adalah cerita yang ditulis pendek. Tetapi
seberapakah pendeknya? Bukankah panjang atau pendek itu relative? Oleh karena
itu, dibuat patokan yang sudah umum
berlaku. Sebagai patokan atau pedoman umum, ceroen terdiri dari 2000 kata
sampai dengan10.000 kata.
b.
Roman/novel
Novel adalah bentuk sastra yang
paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling
banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
c. Biografi
Biografi adalah suatu kisah atau
keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan
(non-fiction/kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir
atau mati dan data-data pekerjaan
seseorang, tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam
mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan
termasuk pengalaman pribadi.
d. Kisah
Kata kisah berasal dari bahasa arab
yang bentuk jamaknya yaitu qhisah yang artinya kisah, berita, keadaan, atau
mengulang kembali masa lalu.
e. Outobiografi
Autobiografi merupakan karangan yang
ditulis oleh murid sendiri tentang riwayat hidupnya sampai saat sekarang (WS. Winkel,
1985).
C.
NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Yang dimaksud dengan nilai disini
adalah persepsi dan pengertian yang diperoleh
pembaca lewat sastra (prosa fiksi). Hendaknya disadari bahwa tidak semua
pembaca dapat memperoleh persepsi dan pengertian
tersebut. Hal ini hanya dapat diperoleh
pembaca, apabila sastra tersebut menyentuh dirinya. Serta nilai tersebut
tidak akan disentuh
otomatis dari membaca dan hanya pembaca yang berhasil saja yang mendapat pengalaman
sastra dan dapat merebut nilai-nilai dalam sastra. Ada pun nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang
diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman bagaimana
mengalaminya sendiri peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat
mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat asing, yang belum
dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.
2.
Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan informasi yang
tidak terdapat didalam ensiklopedi, jika kita memerlukan suatu fakta, maka kita
dapat membuka buku. Tetapi jika kita menginginkan wawasan yang berbeda dari apa
yang ada didalam fakta, maka kita harus memilih sastra.
3. Prosa fiksi
memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi
imaginasi yang merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari wawasan budaya
bangsa.
4.
Prosa fiksi memberikan keseimbangan
wawasan
Didalam prosa fiksi terdapat semacam
adanya kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca
untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasan tentang tokoh, hidup
dan kehidupan manusia.
D.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN
DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka
pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan
pengajaran sastra serta apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber
belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu
Budaya Dasar.
Puisi
termasuk seni sastra, sedangkan sastra sendiri bagian dari kesenian, dan kesenian
merupakan cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah
ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan
melalui media bahasa yang artistic/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan
dalam kata-katanya.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai berikut :
1.
Hubungan puisi dengan pengalaman
hidup manusia
Perekaman
dan penyampaian dalam puisi disebut “Pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa
manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih
menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang
terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu. Puisi dapat memberikan kepada
mahasiswa kesadaran yang penting untuk dapat melihat tentang dirinya sendiri
dan tentang masyarakat.
2.
Puisi dan kenisyfan/kesadaran
individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat
diajak untuk dapat menjenguk hati dan fikiran, baik orang lain maupun diri
sendiri. Hal ini sangat dimungkinkan oleh puisi itu sendiri, karena melalui
puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia
menjelaskan pengalaman setiap orang, yang bisa mengenal topeng yang dipakai
orang dalam kehidupan nyata dan berbagai peranan yang diperankan orang dalam menampilkan
diri di dunia dan lingkungan masyarakat.
3.
Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga
memberikan kepada manusia tentang pengetahuan menusia sebagai makhluk sosial, yang
terlibat dalam isu dan problema sosial.
4.
Puisi dan nilai-nilai
Dengan
memberikan dan pengarahan yang tepat dalam proses membaca dan mendiskusikan
puisi, mahasiswa akan menjumpai nilai-nilai yang bermanfaat bagi lingkungan
hidupnya. Ia akan membaca tentang manusia laki-laki dan perempuan yang mungkin
telah mengambil sikap tertentu tentang moral dan etika yang menjadi
pilihannya.
E.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN
DENGAN DRAMA
Drama sebagai karya pentas
melibatkan unsur-unsur teater antara lain :
v Dekorasi Pentas
v Komposisi Pentas
baik yang berkenaan dengan bahan bergerak maupun bahan statis
v Tata Pakaian
v Tata Rias
v Tata Sinar
v Tata Bunyi atau
latar belakang bunyi
Jika kita mengingat materi
perkuliahan Ilmu Budaya Dasar bukan hanya drama, dan dengan pertimbangan
bidang-bidang lain juga harus mendapatkan penanganan yang memadai, maka teater
sebagai materi perkuliahan untuk sementara waktu dihindarkan. Hendaknya
disadari bahwa naskah drama sebenarnya tidak bisa dipandang sebagai hasil karya seni
yang lengkap. Ini disebabkan adanya aspek teatrikal yang harus dipenuhi. (Mustofa,
1986)
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
prosa, puisi dan drama punya peran tersendiri. Melalui prosa, puisi dan drama
mahasiswa diharapkan mampu memahami segala isi yang terkandung didalamnya yang
syarat dengan unsur-unsur kehidupan manusia baik pribadi maupun sosial.
Ilmu
Budaya Dasar juga tidak hanya mencakup hal kebudayaan saja, akan tetapi dalam
kebudayaan kesusastraan juga termasuk dalam kebudayaan indonesia. Karena
Indonesia mempunyai banyak propinsi sehingga bahasa yang mereka gunakan beragam
pula, Contoh : Bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa madura, bahasa banjar
dan masih banyak yang lainnya.
Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti
filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita
rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan
kebudayaan.
B.
SARAN
Sebagai mahasiswa harus mempunyai
nilai-nilai seni dalam hidup di masyarakat. Petani, pelukis, pengajar, kyai
atau apapun harus mempunyai seni karena semua hal yang disebutkan tersebut tidak akan membuahkan
hasil yang maksimal tanpa seni, seni yang dimaksud adalah seni dalam menjalankan
hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Mustofa, habib,
dkk. 1986. Ilmu
Budaya Dasar. Surabaya : PT Usaha Nasional
Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar
Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji
Penerbit
Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan tinggalkan Blog ini sebelum anda memberikan komentar...!!!