GADIS BERHATI
SABAR
Karya:
Muhamad Yusuf
Dayat, begitulah sapaan si gadis cantik oleh teman-teman bahkan kedua orang
tuanya. Dayat adalah anak pertama dari keempat bersaudara. Kehidupan mereka
terlihat sangat sederhana dan berkecukupan. Bapaknya hanyalah seorang tukang batu
biasa dan ibunya hanya pengurus rumah tangga. Namun, semua itu bukanlah
penghalang bagi keluarga mereka untuk terus bekerja dan berusaha mencari nafkah
untuk membiayai sekolah dan memberi makan anak-anaknya. Kebahagiaan tidak
pernah terlepas dari benak mereka. Setiap hari bahkan setiap saat mereka tetap
memancarkan senyuman dan kebahagiaan, yang seakan-akan tidak ada masalah
apa-apa dalam kehidupan mereka.
Oleh karena ruang pekerjaan yang minim
dan tuntutan hidup yang semakin hari semakin bertambah, ditambah lagi untuk
membiayai dayat yang sedang kuliah, membuat kedua orang tuanya pergi merantau ke
luar kota untuk mencari nafkah. Sejak saat itu, tinggallah dia bersama ketiga
adik-adiknya di rumah. Semenjak bapak dan ibunya pergi merantau, segala urusan
rumah dan adik – adiknya telah menjadi bagian dari urusannya. Dari menyiapkan
makanan untuk adik-adiknya yang pergi sekolah sampai membersihkan rumah. Namun
hal-hal yang seperti itu, bukanlah kali pertamannya yang dia lakukan. Sejak
kecil pun dia selalu ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya. Dia adalah sosok
wanita ciptaan tuhan yang begitu sabar dan selalu patuh terhadap orang tuanya.
Siang berganti malam dan bulan pun mulai
memancarkan cahaya terangnya. Suara angin berhembus dengan lembut, tampak si
gadis sedang duduk depan rumah dan merindukan kedua orang tuanya serta
kekasihnya yang jauh di seberang lautan. Dia terdiam dan tersenyum dalam
lamunannya, membayangkan wajah si pujaan hati yang begitu mencintai dan
menyayanginya dengan tulus dan penuh cinta.
Belum begitu lama dia duduk sendirian,
datanglah seorang sahabatnya bernama Anah, yang rumahnya pun tidak begitu jauh
dari tempat tinggalnya...
“Hey.. Yat, ko’ melamun gitu, senyum – senyum
sendiri lagi,,, (sahabatnya mencoba mengagetkan dia)
“Lagi mikirin siapa sih” ??? anah bertanya
“Apa,,, lagi bayangin wajahnya si Yuda yh..??? hehehe
(Lanjut sahabatnya sambil mencoba menebak apa yang ada dalam pikiran dayat)
Dengan rasa kaget dan merasa malu terhadap
sahabatnya..... Dayat pun menjawab ;
“Eh,, kamu rupanya, bikin kaget aku aja”... cetus
dayat
“Hhhmm,,, iya juga sih,,, tapi ada hal lain yang
sedang ku khawatirkan sahabat ku”, lanjutnya...
“Khawatir kenapa sahabat ku” ??? (Anah memotong
pembicaraan dayat)
Dayat pun terdiam sejenak, wajahnya kelihatan sangat
sedih dan meneteskan air mata... Anah merasa bingung dan Anah pun melanjutkan
pertanyaannya...
“ Ada apa dengan mu sahabat ku ??? Apa kamu sedang
ada masalah ???
“Coba deh cerita pada ku,,,, mungkin ku bisa sedikit
membantu masalah mu... (Anah mencoba menenangkan sahabatnya)”...
Dengan wajah yang sedih serta dibarengi senyuman, dayat
pun menjawab ;
“Begini sahabat ku”... saat ini aku sedang
merindukan kedua orang tua ku,,, aku khawatir dengan keadaan mereka, apakah
mereka baik-baik saja atau bagaimana...???
“Mangnya,
selama mereka pergi, mereka gak pernah menghubungi kamu” ??? Tanya anah...
Sambil mengusap air mata, dayat menjawab:
“Pernah sih, tapi itu waktu baru-baru mereka pergi
saja, itupun lewat telpon genggam bibi dan sudah hampir dua bulan ini mereka
tidak ada kabarnya... Aku takut mereka kenapa- kenapa sahabat ku”...
Begitu anah melihat sahabatnya yang menangis, Anah
langsung membelai pundak sahabatnya sambil berkata ;
“Yang sabar yah,, sahabat ku.. aku yakin mereka
juga pasti akan merindukan dan mengkhawatirkan keadaan dirimu dan adik-adik mu
di sini... Mungkin mereka masih sibuk dengan pekerjaannya, sehingga mereka
belum ada kesempatan untuk menghubungi mu”... (Anah mencoba memberi nasehat dan
menenangkan hati dayat )
“Berdoa dan teruslah berdoa untuk mereka sahabat
ku... Insya Allah mereka akan selalu ada dalam lindungan-Nya... Yang sabar yah....
(Lanjutnya... )
Dayat pun menghapus air matanya sambil tersenyum
menatap wajah sahabatnya dan berkata :
“Terima kasih yah sahabat ku, engkau memang sahabat
ku yang paling baik”
Anah pun mengangguk sambil berkata ;
“Iya sahabat ku,,, kalau begitu, kita pergi
jalan-jalan yuk, biar ga’ jenuh dan sedih lagi...!!! Ajak Anah....
“Ayooo”.... Dayat menjawab....
Mereka pun pergi jalan-jalan sambil menikmati
indahnya rembulan malam yang menghiasi
dan menerangi gelapnya malam...
Pagi yang cerah, kembali menghiasi
hari yang indah. Segala aktivitas mulai dilakukan. Begitupun yang dilakukan
dayat, sebelum dia pergi kuliah, dia terlebih dahulu mengurus keperluan adik – adiknya
yang pergi sekolah juga. Setelah adik-adiknya berangkat sekolah, barulah dia
berangkat kuliah juga. Itulah yang dilakukannya setiap hari. Hingga suatu hari,
adiknya yang terakhir yang bernama Nita jatuh sakit dan demam tinggi. Diapun
bingung harus berbuat apa, dia mau meminta pertolongan kepada tetangganya, tapi
dia takut merepotkan orang lain. Mau menghubungi kedua orang tuanya, dia tidak
memiliki handpone (Hp), sebab dia adalah sosok wanita yang sholeh dan tidak
pernah sombong, apalagi memakai alat yang seperti itu. Akhirnya, dengan penuh
pasrah dan tawakkal kepada Allah SWT, dia memutuskan untuk membawa adiknya ke
puskesmas terdekat dengan memakai sepeda yang biasa dia gunakan untuk pergi
kuliah.
Ditengah kesedihan dan kekhawatiran
terhadapnya, dia tidak pernah lupa berdoa untuk kedua orang tuanya dan untuk
kesembuhan adiknya. Dayat begitu bingung dan gelisah, darimana ia mendapatkan
uang untuk membiayai pengobatan adiknya. Ditengah kebingungannya, ternyata
Allah memberikan jalan kemudahan untuknya. Biaya pengobatan adiknya yang ia
pikirkan, ternyata tidak terjadi karena mendapatkan biaya pengobatan gratis.
Dengan perasaan bahagia dan tak terbebani, dia pun kembali kerumah membawa
pulang adiknya.
Tiga hari sudah adiknya terbaring dikasur
dalam keadaan yang sedikit membaik, dan selama itu juga dayat merawat Nita dan
kedua adiknya yang lain. Karena sibuk merawat dan menjaga adiknya yang sedang
sakit, dia pun rela meninggalkan sekolahnya untuk beberapa hari. Namun, seorang
adik yang melihat kakaknya yang sedang menengok temannya yang pergi kuliah dari
arah jendela kamar, adiknya pun mencoba berbicara sama kakaknya.
“Kak, sebaiknya kakak pergi kuliah saja, Nita
sudah gak apa-apa kok, lagian sekarang kan nita sudah sembuh kak”. Nita memulai
pembicaraan
“Ndak apa-apa kok dek, lagian kakak gak tega tinggalin
Nita sendirian di rumah,,, nanti, adik kesayangan kakak ini siapa yang jagain ?
makanya, nita harus cepat sembuh yh !”... dayat menjawab dengan tersenyum dan
melihat ke arah adiknya yang sedang baring dikasur“...
“Iya kak, tapi Nita sudah sembuh kok (sambil
bangun dari tempat tidur), coba deh kakak cek badan Nita (mengambil tangan
kakaknya dan diletakan di kepalanya), dah sembuhkan kak ?” tanya Nita
“Oh iya, alhamdulillah, ternyata adik sudah benar-benar
sembuh sekarang (sambil memeluk erat adiknya). “Lain kali, nita harus jaga
kesehatan yh, dan jangan mandi hujan lagi,” Dayat mencoba menasehati adiknya
“Iya kak, nita janji, nita tidak akan ulangi lagi
dan nita gak akan merepotkan kakak lagi” jawab Nita
“Iya deh, sekarang, mendingan adek makan dulu yh,
(sambil mengambil makanan yang ada diatas meja) biar nita bisa kuat dan tambah
sembuh lagi”
“Iya kak,” jawab Nita
Beberapa hari kemudian, ketika dayat sedang cuci
piring didapur, terdengar suara ketokan pintu dan ucapan salam dari depan
pintu...
“Assalamualaikum” (sambil mengetuk pintu)
“Wa’alaikumsalam” sambil menuju ke depan pintu
rumahnya.
Dengan perlahan-lahan dia berjalan, ternyata yang
datang adalah bapak dan ibunya.
Dengan perasaan senang dan bahagia, dia pun
langsung memeluk ibunya dan ikut memasukan barang-barang(bekal) yang di bawa
oleh orang tuanya ke dalam rumah.
Sejak itulah, dayat disebut sebagai
gadis yang sabar, soleha dan taat kepada orang tua oleh tetangga-tetangganya, teman-temannya
yang di kampung maupun yang ada dikampus.
Bersabarlah dalam menghadapi setiap masalah dan janganlah jadikan masalah
tersebut sebagai beban dalam hidup, tapi jadikanlah masalah tersebut sebagai
jalan untuk kita melangkah menuju kedewasaan. Setiap ada pertemuan pasti ada
perpisahan dan setiap ada awal pasti ada akhir. Begitu pun dengan masalah,
Setiap ada masalah pasti ada jalan keluar atau penyelesaiannya...
###...Sekian... ###